TATA KELOLA PERPUSTAKAAN
Buku
merupakan jendela dunia dan pusaka kemanusiaan yang membawa manusia
pada peradaban yang berlangsung hingga hari ini. Buku adalah jendela
dunia yang mengandung hikmah masa lalu dan juga masa sekarang. Jiwa
zaman disepanjang waktu terkandung di dalamnya. Buku adalah memori
peradaban dunia. Thomas Carlyle mengatakan, “In book lies the soul of
the whole past time”. Hanya dengan buku, manusia dapat menggenggam
dunia, menjelajahi seluruh pemikiran dan imajinasi yang terhampar di
alam raya.
Guru
adalah teman yang paling baik. Ia dengan sabar membimbing dan melayani
pemakainya baik yang memiliki kecepatan yang lamban atau pun yang
memiliki kecepatan super. Buku dapat menghampiri manusia kapan saja dan
dimana saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan buku, seorang
manusia akan dapat menjadi lebih bijaksanaan
PEMBAHASAN
Menurut Ibrahim Bafadal, perpustakaan merupakan suatu
unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola
bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non
book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu
sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakainya.
Perpustakaan
merupakan alat yang sangat vital dalam setiap program pendidikan,
pengajaran dan penelitian bagi setiap pendidikan dalam ilmu pengetahuan.
Para pendidik mengatakan bahwa perpustakaan adalah inti setiap program
pendidikan dan pengajaran yang berarti “the heart of the educational programs”.
Apabila
ditinjau dari tujuan, fungsi, serta pemakaian perpustakaan, maka
terdapat lima macam perpustakaan, yaitu (1) perpustakaan nasional, yang
merupakan satu-satunya perpustakaan disuatu negara yang koleksinya
berasal dari sebagian besar terbitan hasil karya tulis, cetak ataupun
grafis lain yang terdapat di Negara yang bersangkutan. (2) perpustakaan
umum, merupakan perpustakaan dengan koleksinya yang bersifat umum dan
digunakan sebagai sarana penunjang pengembangan pendidikan masyarakat
pada umumnya. (3) perpustakaan khusus, merupakan perpustakaan dengan
koleksinya yang khusus. (4) perpustakaan perguruan tinggi, merupakan
perpustakaan milik lembaga perguruan tinggi. (5) perpustakaan sekolah.
merupakan perpustakaan milik sekolah. Dengan demikian, perpustakaan merupakan unit kerja suatu lembaga yang menyelenggarakannya.
Ciri-ciri perpustakaan dapat dirinci sebagai berikut:
1. Perpustakaan merupakan suatu unit kerja
Perpustakaan tidak berdiri sendiri. Adanya perpustakaan merupakan unit dari suatu lembaga tertentu.
2. Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka
Perpustakaan
menyediakan sejumlah bahan pustaka yang tidak hanya berupa buku-buku,
dan juga bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, surat
kabar, brosur, peta. Jumlah bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan yang
didasarkan pada jumlah pemakainya. Bahan-bahan pustaka tidak hanya
disusun dan disimpan, akan tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya menurut
aturan tertentu.
3. Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai
Pengaturan
dan pengelolaan bahan-bahan pustaka tidak lain adalah agar dapat
digunakan dengan baik oleh para pemakai. Di samping itu juga agar dengan
adanya pengaturan tersebut dapat membangkitkan minat setiap pemakai
untuk selalu mengunjungi perpustakaan.
4. Perpustakaan sebagai sumber informasi
Perpustakaan
tidak hanya sebagai tempat tumpukan buku-buku yang tanpa ada gunanya.
Perpustakaan harus dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi siapa
pun yang membutuhkannya. Jadi tumpukan buku yang dikelola dengan baik
baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan apabila dapat memberikan
informasi bagi yan memerlukannya.
Suatu
perpustakaan bertujuan untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi
kualitas pelaksanaan program kegiatan lembaga yang bersangkutan melalui
berbagai layanan informasi, baik dari pengumpulan informasi,
pengolahan, pemanfaatan, serta penyebarluasan informasi.
Servis
pelayanan harus dikerjakan secara profeional, yaitu dengan
mengedepankan nilai-nilai ketepatan, kecepatan, dan kepuasan masyarakat
yang dilayani. Perpustakaan memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan
tertutup (close access) dan layanan terbuka (open access). Layanan
tertutup dilakukan untuk keselamatan koleksi. Koleksi yang dilayani
secara tertutup adalah koleksi jurnal dan buku referensi (buku langka
atau buku mahal). Dalam layanan tertutup, pengunjung tidak diperbolehkan
mengambil sendiri bahan pustaka, akan tetapi diambilkan oleh petugas.
Lain halnya dengan layanan tertutup yang tidak memberi kebebasan kepada
pengunjung untuk mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan, maka
layanan terbuka member kebebasan kepada pengunjung untuk meminjam
koleksi apapun setelah melalui proses administrasi yang telah dibuat
ileh perpustakaan. Sistem simpan pinjam bahan pustaka bertujuan untuk
menghindari kemungkinan hilangnya bahan pustaka.
Perpustakaan
perguruan tinggi pada umumnya diselenggarakan dengan system terbuka
(open access). Dengan demikian setiap pengunjung dapat masuk dengan
bebas ke dalam perpustakaan dan mendaftarkan nama sebelum mencari buku
yang akan dibaca.
Perpustakaan memiliki kegiatan-kegiatan pokok yang dikerjakan yaitu
· pengadaan
bahan koleksi, yaitu kegiatan mengadakan bahan koleksi untuk dijadikan
bahan koleksi perpustakaan yang meliputi: (1) kegiatan pemilihan bahan
koleksi, (2) kegiatan pengadaan bahan koleksi dan lain sebagainya.
· pengolahan
bahan koleksi, yaitu kegiatan mempersiapkan bahan koleksi yang telah
diperoleh, agar dengan mudah dapat diatur di tempat-tempat ppenyimpanan
sehingga memudahkan pula untuk dilayankan kepada para pemakai.
· pelayanan sirkulasi, kegiatan melayankan koleksi perpustakaan kepada para pemakai.
· pelayanan
referensi, kegiatan melayankan koleksi perpustakaan, terutama koleksi
pustaka acuan atau koleksi yang tidak boleh dibawa pulang oleh para
pemakai.
· pelayanan administrasi, kegiatan menunjang (perbantuan) kepada semua kegiatan yang dilakukan di dalam perpustakaan.
Perpustakaan memiliki catalog-catalog yang memuat daftar buku yang dimiliki perpustakaan, diantaranya:
· Author catalog; disusun menurut pengarang buku.
· Title catalog; disusun menurut judul buku.
· Subject catalog; disusun menurut subjek atau isi buku.
Klasifikasi yang dipakai oleh perpustakaan pada umumnya ialah DDC (Dewey Decimal Clasification) yang dikarang oleh Melvil Dewey sebagaimana dalam bukunya yang berjudul “Decimal Clasification”, semua
ilmu pengetahuan manusia itu dapat dibagi dalam sepuluh golongan yang
besar, masing-masing golongan tersebut dapat dibagi lagi menjadi sepuluh
golongan yang lebih kecil. Dengan demikian, pembagian ini dilakukan
dalam system persepuluhan. Sepuluh golongan besar yang pertama adalah:
100 Philosophy (filsafat)
200 Religion (agama)
300 Social Sciences (ilmu kemasyarakatan)
400 Language (bahasa)
500 Pure Science (ilmu pengetahuan alam dan pasti)
600 Technology (teknologi)
700 The Art (kesenian, arsitektur, dan olah raga)
800 Literature (kesusastraan)
900 History (sejarah, biografi)
000 General Works (karya-karya umum)
Daftar
tersebut dapat membantu pemakai dalam mencari buku-buku di rak, dan
juga dapat membantu pengunjung yang ingin mencari buku berdasarkan
author catalog, title catalog, atau subject catalog.
Organisasi perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Organisasi Makro
Organisasi
makro merupakan penegasan dan penggambaran kedudukan perpustakaan
perguruan tinggi sebagai unit kerja dalam organisasi perguruan tinggi
yang bersangkutan:
· Sesuai
dengan peranannya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki kedudukan
unit pelaksana teknis (UPT) yaitu perangkat perlengkapan pusat yang
penting sebagai penunjang kegiatan di lingkungan tersebut yang memiliki
tugas pokok secara operasional dalam bidang pelayanan informasi.
· Sebagai
perangkat kelengkapan pusat. Pimpinan perpustakaan perguruan tinggi
dijabat oleh seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang perpustakaan
yang secara fungsional berada di bawah bertanggung jawab kepada rector.
· Pejabat
yang memimpin perpustakaan PT mempunyai wewenang untuk mengajukan
rencana, memimpin mengkoordinasikan dan mengintregrasikan tugas-tugas
fungsional dalam bidang pelayanan informasi.
· Berdasarkan
kedudukannya, maka pemimpin perpustakaaan PT hendaknya diikutsertakan
dalam proses penentuan kebijaksanaan program kegiatan PT.
· Perpustakaan PT dapat mengadakan kerjasama secara fungsional dengan unit kelengkapan lainnya dalam bentuk hubungan kosultatif.
· Karena
memiliki sifat yang urgen, perpustakaan PT perlu diatur dalam satu PT,
yang menjelaskan tentang pengertian, tugas pokok dan susunan
organisasinya.
2. Organisasi Mikro
Organisasi
mikro dalam perpustakaan PT ialahpenegasan dan penggambaran tentang
macam, kedudukan, sekop, system dan kewenangannya secara hierarkis dari
subunit kerja yang ada di lingkungan unit kerja perpustakaan PT, yang
tertuang dalam bentuk struktur organisasi.
· Macam-macam
subunit kerja yang ada dalam lingkungan unit kerja perpustakaan
hendaknya sesuai dengan macam kelompok kegiatan keja yang menjadi beban
tugas perpustakaan PT.
· Setiap
subunit kerja dalam lingkungan perpustakaan berkkedudukan sebagian yang
lebih kecil dari unit kerja perpustakaan perguruan tinggi.
· Luas beban tugas dari subunit kerja meliputi beberapa aspek dari seluruh aspek pelayanan informasi.
· Pengembangan system organisasi perpustakaan PT hendaknya menggunakan system sentralisasi demi efisiensi dan efektifitas sarana.
· Sebagai
subunit kerja, kemenangan secara herargis akan terbatas pada bidang
kegiatan kerja masing-masing. Setiap kepala subunit bertanggung jawab
langsung kepada pimpinan unit kerja perpustakaan PT.
· Sesuai
dengan macam kelompok kegiatan kerjayang menjadi beban tugas
perpustakaan PT, penyusunan struktur organisasi perpustakaan PT
dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsional. Dengan demikian
struktur organisasi minimal dari perpustakaan PT mempunyai empat
komponen subunit yaitu:
a. Komponen subunit pelayanan teknis
b. Komponen subunit pelayanan pemakai
c. Komponen subunit pelayanan administrasi
d. Komponen pengelolaan
· Penyempurnaan
struktur organisasi lengkap dari perpustakaan PT hendaknya bertolak
dari struktur organisasi minimal yang dijabarkan sesuai dengan pembagian
bidang kegiatan kerja pada masing-masing subunit.
· Nama jabatan dalam organisasi perpustakaan PT adalah sebagai berikut:
a. Pimpinan perpustakaan PT yang disebut “Kepala”.
b. Pimpinan pada bagian yang disebut “Kepala Bagian”
c. Pimpinan pada subbagian disebut “Kepala Subbagian"
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.
Basuki, Sulistyo. Pengatar Iltnu Perpustakaan. Jakarta: PT. Grainedia Pustaka Utaina. 1991.
S, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan Jilid I. Bandung: Penerbit Alumni. 1987.
Darmono, Menjadi pintar: memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Malang: UM Press. 2002.
Sumardji, P. Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya. Yogyakarta: Kanisius. 1988.
Darmono, Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2004.
Suherman. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS Publishing. 2009
Mudhoffir. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remadja Karya. 1986.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar